Selama ini sebagian dari kita cuma mengenal 2 jenis timer, yaitu time on delay (penunda waktu ON) dan time off delay (penunda waktu OFF). Sesuai perkembangan teknologi jenis dan fungsi timer semakin berkembang pula. Mari kita bahas timer-timer yang ada pada Zelio Smart Relay.
Timer digunakan sebagai penunda waktu. T sebagai coil timer, Tx sebagai contact timer, dan R berfungsi sebagai reset timer.
Timer digunakan sebagai penunda waktu. T sebagai coil timer, Tx sebagai contact timer, dan R berfungsi sebagai reset timer.
Gambar 1.
Simbol dan alamat Timer pada toolbar
Gambar 2.
Pengaturan parameter pada coil timer
Setelah
kita memasukkan coil timer pada lembar kerja, kita perlu mengatur beberapa
variabel (Parameter) timer seperti jenis timer, nilai timer dan satuan dari
timer tersebut. Untuk mengatur parameter kita lakukan double click pada coil timer yang akan kita atur parameternya.
Perhatikan gambar di atas: (1) jenis karakteristik atau Function dari timer
yang akan digunakan. Terdapat 11 jenis Function timer dan setiap Function
memiliki fungsi yang berbeda. (2) Merupakan grafik yang menunjukkan timming
diagram dari Fuction Timer yang kita pilih. (3) Time: Merupakan nilai seting
timer. (4) Unit: Merupakan satuan dari dari nilai timer yang kita atur pada
time (3). Terdapat 5 satuan yang dapat kita gunakan yaitu: s atau milisekon (milidetik), S
atau sekon (detik), M:S atau Minute
: Sekon (Menit:Detik), H:M atau Hour
: Minute (Jam : Menit), dan H atau
Hour (Jam).
a.
Timer
Function A: Active, control held down
Timer
jenis ini sering disebut dengan Timer On Delay, dimana bekerjanya kontak dari
timer ditunda sekian satuan waktu yang telah diseting. Perhatikan gambar
timming diagram:
Gambar 3. Timming
diagram dari Timer Function A
Keterangan
:
-
TTx =
Coil dari timer
-
Tx =
kontak timer
-
t =
nilai waktu timer
-
x =
menunjukkan timer ke-sekian
Dari gambar dapat dilihat bahwa coil
timer berlogika high, namum kontak dari timer belum berlogika high. Setelah
sekian satuan waktu (t) kontak baru berlogika high. Dari gambar juga dapat
dilihat bahwa matinya kontak bersamaan dengan matiny coil. Pada timer ini yang
diatur hanyalah waktu penundaan bekerjanya kontak, lamanya kontak bekerja tidak
diatur. Apabila waktu yang telah ditentukan belum dicapai atau kontak belum
bekerja tetapi coil sudah mati maka timer akan restart secara otomatis.
Berikut penulis sertakan contoh
penggunaan timer Function A: Active, control held down. Terdapat 1 buat input (tombol)
dan sebuah output (lampu). Output akan aktif setelah sekian satuan waktu (missal
10 detik) dari saat tombol input ditekan.
Gambar 4. contoh program dengan timer Function A:
Active, control held down
Pastikan nilai timer pada parameter timer
telah diatur. Setelah selesai silahkan coba jalankan lembar kerja pada Mode
Simulasi. Untuk memudahkan pengamatan pada simulasi sebaiknya kita memanfaatkan
bantuan display input-output dan display Function Blok. Dengan menngunaan
bantuan display kita akan mudah mengetahui kondisi input dan output khususnya
dalam percobaan kali ini kita bisa mengetahui nilai waktu timer yang sedang
dicapai. Perhatikan gambar di bawah, waktu yang diatur pada timer adalah 10 S
atau 10 detik, sedangkan waktu yang dicapai baru 2,5 detik sehingga kontak (T1)
belum bekerja. Saat timer mencapai 10 detik maka T1 akan aktif dan beban Q1
akan aktif. Setelah itu apabila input I1 tidak diaktifkan maka Beban Q1 akan mati
dan timer akan reset.
Gambar 5. Tamppilan simulasi program dengan timer
Function A
b.
Timer
Function a: Active, Press start / stop
Prinsip
kerja dari Timer ini berbeda dengan Timer Function A: Active, control held
down. Untum melihat perbedaannya perhatikan gambar:
Gambar 6. Timming
Diagram Timer Function a: Active, Press start / stop
Keterangan
:
-
TT = Coil dari timer
-
RT = Coil Reset timer
-
T = kontak timer
-
t = nilai waktu timer
-
x = menunjukkan timer ke-sekian
Dari
gambar dapat kita lihat bahwa untuk mengaktifkan timer atau memulai hitungan
timer (t) hanya diperlukan satu
pulsa pada coil (TT). Bersamaan
dengan naiknya logic pada coil saat itu juga lah timer mulai bekerja. Untuk
mematikan kontak timer setelah dia bekerja kita harus member 1 pulsa kepada
timer melalui coil reset timer (RT).
Reset timer juga dapat digunakan mereset nilai timer kembali ke hitungan 0
walau kontak timer belum bekerja.
Agar
lebih memehami cara kerja dari timer ini sebaiknya Anda mencoba membuatnya
langsung dan mensimulasikannya. Berikut penulis membuat suatu contoh program
yang menggunakan Timer Function a: Active, Press start / stop. Terdapat 2 buah
tombol Push Button sebagai intup. PB 1 digunakan sebagai tombol ON dan PB 2
digunakan sebagai restart atau Off. Sebagai output digunakan Q. Atur nilai
timer 10 detik. Lihatlah hasilnya pada simulasi.
Gambar 7. Contoh
program menggunakan Function a: Active, Press start / stop
c.
Timer
Function C: Off Delay
Berkebalikan
dengan fungsi timer-timer yang dibahas sebelumnya, timer ini akan menunda
matinya kontak selama sekian satuan waktu yang ditentukan. Perhatikan timming
diagramnya pada gambar di bawah.
Gambar 8. Timming
diagram Timer Function C: Off Delay
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa Kontak
(Tx) ikut bekerja bersamaan dengan
aktifnya Coil (TTx), namun saat Coil
mati kontak masih tetap hidup sampai dengan waktu yang telah ditentukan (t). nilai waktu mulai aktif bersamaan
dengan matinya Coil. seperti pada pembahasan sebelumya, sebaiknya pembaca
melakukan percobaan agar lebih memahami prinsip kerja dari Timer Function C: Off Delay.
d.
Timer
Function B: On pulse one shot
Timer
Function B adalah timer yang aktif sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Kontak (Tx) akan mulai aktif
bersamaan dengan aktifnya Coil (TTx).
Aktifnya kontak hanya membutuhkan 1 pulsa sesaat dari Coil. Kita juga dapat
mereset timer ini dengan menambahkan Coil Reset (RT). Lebih jelasnya lihat gambar timming diagramnya di bawah.
Gambar 9. Timming
diagram dari Timer Function B
e.
Timer
Function W: Timing afte pulse
Berbeda
sedikit dengan Timer Function B, kontak (Tx)
timer ini mulai bekerja bersamaan dengan akhir dari pulsa pada Coil (TTx). Lama waktu aktifnya kontak
berdasar pada nilai waktu yang kita atur (t).
Kita juga dapat mereset timer ini dengan menambahkan Coil Reset (RT). Lebih jelasnya lihat gambar
timming diagramnya di bawah.
Gambar 10. Timming
Diagram Timer Function W
f.
Timer
Function D: Symmetrical flasing
Timer
ini merupakan timer yang kontaknya (Tx)
hidup dan mati selama terus menerus selama Coil timer (TTx) aktif. Seperti timer lainnya durasi (t) hidup dan mati timer dapat diatur. Timer ini dapat dimanfaatkan
sebagai pembangkit pulsa atau sumber clock. Penerapannya dapat digunakan
bersama dengan counter (pencacah). Lebih jelasnya lihat gambar timming
diagramnya di bawah.
Gambar 11. Timming
diagram Timer Function D
g.
Timer
Function PD: Symmetrical flasing, Start / Stop one pulse
Prinsip
kerja timer ini hampir sama dengan Timer Function D, sama-sama menghasilkan
pulsa. Yang membedakan adalah agar bekerja timer ini hanya membutuhkan 1 pulsa
dari Coil (TTx) sedangkan untuk
mematikan juga hanya membutuhkan 1 pulsa dari Coi Reset (RTx). Durasi (t) antar
pulsa juga dapat diatur.
Gambar 12. TImming
Diagram Timer Function PD
h.
Timer
Functin T: Time on addition
Kontak
(Tx) dati timer ini akan aktif
apabila jumlah akumulasi waktu aktifnya Coil (TTx) sama dengan nilai waktu yang diatur pada timer (t). Misalnya waktu timer diatur 10
detik, pada kesempatan pertama Coil sempat aktif 2 detik. Nilai 2 detik
tersebut akan disimpan dan akan dijumlahkan dengan nilai waktu pada kesempatan
berikutnya. Setelah jumlah akumulasi aktifnya Coil mencapai nilai waktu yang
diatur pada timer maka Kontak timer akan bekerja. Tombol reset berfungsi untuk
mereset waktu yang sudah berputar pada timer. Perhatikan gambar timming diagram
dari Timer Function T dibawah. Agar lebih memehami cara kerja dari timer ini
sebaiknya Anda mencoba membuatnya langsung dan mensimulasikannya.
Gambar 13. Timming
diagram Timer Function T
i.
Timer
Function AC: A/C
Timer
ini merupakan timer gabungan dari Timer Function A dan Timer Function C.
Karakteristik dari timer ini adalah menunda hidup dari kontak timer sekaligus
menunda matinya. Namum besarnya nilai menunda hidup dan nilai menunda mati
berbeda, ada 2 nilai waktu yang harus diubah. Perhatikan gambar timming diagram
dari Timer Function AC dibawah.
Gambar 14. Timming
diagram Timer Function AC
j.
Timer
Function L: Flasher Unit, control held down asynchronous
Timer
Function L mempunyai prinsip kerja hampir sama dengan Timer Function D, dimana
sama-sama menghasilkan pulsa pada kontak (Tx)
selama Coil (TTx) aktif. Yang
membedakan diantara keduanya adalah bahwa pada Timer Function L durasi aktif (tA) dan durasi mati (tB) dapat diatur berbeda karena
besarnya tA dan tB diatur sendiri-sendiri. Perhatikan gambar timming diagram
dari Timer Function L dibawah.
Gambar 15. Timming
diagram Timer Function L
k.
Timer
Function I: Flasher Unit, Press to start / stop
Timer
ini bekerja seperti Timer Functio L, kedua timer ini sama-sama menghasilkan
pulsa pada kontak (Tx) dengan nilai tA dan tB berbeda yang membedakan adalah untuk mengaktifkan timer ini Coil
(TTx) hanya perlu diberi 1 pulsa.
Sedangkan untuk mematikan diperlukan 1 pulsa pada Coil Reset (RTx).
Perhatikan gambar timming diagram dari Timer Function I dibawah.
Gambar 16. Timming
diagram Timer Function I
Semoga Bermanfaat,.
Salam Zelio .....
asiik makasih mas verero :D
BalasHapusthank's ya
BalasHapusmantaps infonya pak. thanks
BalasHapusGraton Rouge Casino & Hotel - Mapyro
BalasHapusCasino, Hotel and RV Park near 창원 출장샵 the Casino, Hotel 구리 출장안마 and RV Park in Grand Rapids, 사천 출장샵 MI. Get directions, reviews 포항 출장마사지 and information for Graton Rouge Casino & 안산 출장마사지 Hotel.