Sabtu, 09 Maret 2013

Timer pada Zelio Smart Relay

Selama ini sebagian dari kita cuma mengenal 2 jenis timer, yaitu time on delay (penunda waktu ON) dan time off delay (penunda waktu OFF). Sesuai perkembangan teknologi jenis dan fungsi timer semakin berkembang  pula. Mari kita bahas timer-timer yang ada pada Zelio Smart Relay.
Timer digunakan sebagai penunda waktu. T sebagai coil timer, Tx sebagai contact timer, dan R berfungsi sebagai reset timer.
Gambar 1. Simbol dan alamat Timer pada toolbar


 Gambar 2. Pengaturan parameter pada coil timer

Setelah kita memasukkan coil timer pada lembar kerja, kita perlu mengatur beberapa variabel (Parameter) timer seperti jenis timer, nilai timer dan satuan dari timer tersebut. Untuk mengatur parameter kita lakukan double click pada coil timer yang akan kita atur parameternya. Perhatikan gambar di atas: (1) jenis karakteristik atau Function dari timer yang akan digunakan. Terdapat 11 jenis Function timer dan setiap Function memiliki fungsi yang berbeda. (2) Merupakan grafik yang menunjukkan timming diagram dari Fuction Timer yang kita pilih. (3) Time: Merupakan nilai seting timer. (4) Unit: Merupakan satuan dari dari nilai timer yang kita atur pada time (3). Terdapat 5 satuan yang dapat kita gunakan yaitu: s atau milisekon (milidetik), S atau sekon (detik), M:S atau Minute : Sekon (Menit:Detik), H:M atau Hour : Minute (Jam : Menit), dan H atau Hour (Jam).    
a.      Timer Function A: Active, control held down
Timer jenis ini sering disebut dengan Timer On Delay, dimana bekerjanya kontak dari timer ditunda sekian satuan waktu yang telah diseting. Perhatikan gambar timming diagram:
Gambar 3. Timming diagram dari Timer Function A
Keterangan :
-          TTx      = Coil dari timer
-          Tx        = kontak timer
-          t           = nilai waktu timer
-          x          = menunjukkan timer ke-sekian
Dari gambar dapat dilihat bahwa coil timer berlogika high, namum kontak dari timer belum berlogika high. Setelah sekian satuan waktu (t) kontak baru berlogika high. Dari gambar juga dapat dilihat bahwa matinya kontak bersamaan dengan matiny coil. Pada timer ini yang diatur hanyalah waktu penundaan bekerjanya kontak, lamanya kontak bekerja tidak diatur. Apabila waktu yang telah ditentukan belum dicapai atau kontak belum bekerja tetapi coil sudah mati maka timer akan restart secara otomatis.
Berikut penulis sertakan contoh penggunaan timer Function A: Active, control held down. Terdapat 1 buat input (tombol) dan sebuah output (lampu). Output akan aktif setelah sekian satuan waktu (missal 10 detik) dari saat tombol input ditekan.
Gambar 4. contoh program dengan timer Function A: Active, control held down
  Pastikan nilai timer pada parameter timer telah diatur. Setelah selesai silahkan coba jalankan lembar kerja pada Mode Simulasi. Untuk memudahkan pengamatan pada simulasi sebaiknya kita memanfaatkan bantuan display input-output dan display Function Blok. Dengan menngunaan bantuan display kita akan mudah mengetahui kondisi input dan output khususnya dalam percobaan kali ini kita bisa mengetahui nilai waktu timer yang sedang dicapai. Perhatikan gambar di bawah, waktu yang diatur pada timer adalah 10 S atau 10 detik, sedangkan waktu yang dicapai baru 2,5 detik sehingga kontak (T1) belum bekerja. Saat timer mencapai 10 detik maka T1 akan aktif dan beban Q1 akan aktif. Setelah itu apabila input I1 tidak diaktifkan maka Beban Q1 akan mati dan timer akan reset.
Gambar 5. Tamppilan simulasi program dengan timer Function A

b.      Timer Function a: Active, Press start / stop
Prinsip kerja dari Timer ini berbeda dengan Timer Function A: Active, control held down. Untum melihat perbedaannya perhatikan gambar:  
Gambar 6. Timming Diagram Timer Function a: Active, Press start / stop

Keterangan :
-          TT       = Coil dari timer
-          RT      = Coil Reset timer
-          T         = kontak timer
-          t           = nilai waktu timer
-          x          = menunjukkan timer ke-sekian

Dari gambar dapat kita lihat bahwa untuk mengaktifkan timer atau memulai hitungan timer (t) hanya diperlukan satu pulsa pada coil (TT). Bersamaan dengan naiknya logic pada coil saat itu juga lah timer mulai bekerja. Untuk mematikan kontak timer setelah dia bekerja kita harus member 1 pulsa kepada timer melalui coil reset timer (RT). Reset timer juga dapat digunakan mereset nilai timer kembali ke hitungan 0 walau kontak timer belum bekerja.
Agar lebih memehami cara kerja dari timer ini sebaiknya Anda mencoba membuatnya langsung dan mensimulasikannya. Berikut penulis membuat suatu contoh program yang menggunakan Timer Function a: Active, Press start / stop. Terdapat 2 buah tombol Push Button sebagai intup. PB 1 digunakan sebagai tombol ON dan PB 2 digunakan sebagai restart atau Off. Sebagai output digunakan Q. Atur nilai timer 10 detik. Lihatlah hasilnya pada simulasi.
Gambar 7. Contoh program menggunakan Function a: Active, Press start / stop

c.       Timer Function C: Off Delay
Berkebalikan dengan fungsi timer-timer yang dibahas sebelumnya, timer ini akan menunda matinya kontak selama sekian satuan waktu yang ditentukan. Perhatikan timming diagramnya pada gambar di bawah.
Gambar 8. Timming diagram Timer Function C: Off Delay

 Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa Kontak (Tx) ikut bekerja bersamaan dengan aktifnya Coil (TTx), namun saat Coil mati kontak masih tetap hidup sampai dengan waktu yang telah ditentukan (t). nilai waktu mulai aktif bersamaan dengan matinya Coil. seperti pada pembahasan sebelumya, sebaiknya pembaca melakukan percobaan agar lebih memahami prinsip kerja dari Timer Function C: Off Delay.
d.      Timer Function B: On pulse one shot
Timer Function B adalah timer yang aktif sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Kontak (Tx) akan mulai aktif bersamaan dengan aktifnya Coil (TTx). Aktifnya kontak hanya membutuhkan 1 pulsa sesaat dari Coil. Kita juga dapat mereset timer ini dengan menambahkan Coil Reset (RT). Lebih jelasnya lihat gambar timming diagramnya di bawah.
Gambar 9. Timming diagram dari Timer Function B

e.       Timer Function W: Timing afte pulse
Berbeda sedikit dengan Timer Function B, kontak (Tx) timer ini mulai bekerja bersamaan dengan akhir dari pulsa pada Coil (TTx). Lama waktu aktifnya kontak berdasar pada nilai waktu yang kita atur (t). Kita juga dapat mereset timer ini dengan menambahkan Coil Reset (RT). Lebih jelasnya lihat gambar timming diagramnya di bawah. 
Gambar 10. Timming Diagram Timer Function W

f.       Timer Function D: Symmetrical flasing
Timer ini merupakan timer yang kontaknya (Tx) hidup dan mati selama terus menerus selama Coil timer (TTx) aktif. Seperti timer lainnya durasi (t) hidup dan mati timer dapat diatur. Timer ini dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit pulsa atau sumber clock. Penerapannya dapat digunakan bersama dengan counter (pencacah). Lebih jelasnya lihat gambar timming diagramnya di bawah. 
Gambar 11. Timming diagram Timer Function D

g.      Timer Function PD: Symmetrical flasing, Start / Stop one pulse
Prinsip kerja timer ini hampir sama dengan Timer Function D, sama-sama menghasilkan pulsa. Yang membedakan adalah agar bekerja timer ini hanya membutuhkan 1 pulsa dari Coil (TTx) sedangkan untuk mematikan juga hanya membutuhkan 1 pulsa dari Coi Reset (RTx). Durasi (t) antar pulsa juga dapat diatur.
Gambar 12. TImming Diagram Timer Function PD

h.      Timer Functin T: Time on addition
Kontak (Tx) dati timer ini akan aktif apabila jumlah akumulasi waktu aktifnya Coil (TTx) sama dengan nilai waktu yang diatur pada timer (t). Misalnya waktu timer diatur 10 detik, pada kesempatan pertama Coil sempat aktif 2 detik. Nilai 2 detik tersebut akan disimpan dan akan dijumlahkan dengan nilai waktu pada kesempatan berikutnya. Setelah jumlah akumulasi aktifnya Coil mencapai nilai waktu yang diatur pada timer maka Kontak timer akan bekerja. Tombol reset berfungsi untuk mereset waktu yang sudah berputar pada timer. Perhatikan gambar timming diagram dari Timer Function T dibawah. Agar lebih memehami cara kerja dari timer ini sebaiknya Anda mencoba membuatnya langsung dan mensimulasikannya.
Gambar 13. Timming diagram Timer Function T

i.        Timer Function AC: A/C
Timer ini merupakan timer gabungan dari Timer Function A dan Timer Function C. Karakteristik dari timer ini adalah menunda hidup dari kontak timer sekaligus menunda matinya. Namum besarnya nilai menunda hidup dan nilai menunda mati berbeda, ada 2 nilai waktu yang harus diubah. Perhatikan gambar timming diagram dari Timer Function AC dibawah.
Gambar 14. Timming diagram Timer Function AC

j.        Timer Function L: Flasher Unit, control held down asynchronous
Timer Function L mempunyai prinsip kerja hampir sama dengan Timer Function D, dimana sama-sama menghasilkan pulsa pada kontak (Tx) selama Coil (TTx) aktif. Yang membedakan diantara keduanya adalah bahwa pada Timer Function L durasi aktif (tA) dan durasi mati (tB) dapat diatur berbeda karena besarnya tA dan tB diatur sendiri-sendiri. Perhatikan gambar timming diagram dari Timer Function L dibawah.
Gambar 15. Timming diagram Timer Function L
  
k.      Timer Function I: Flasher Unit, Press to start / stop
Timer ini bekerja seperti Timer Functio L, kedua timer ini sama-sama menghasilkan pulsa pada kontak (Tx) dengan nilai tA dan tB berbeda yang membedakan adalah untuk mengaktifkan timer ini Coil (TTx) hanya perlu diberi 1 pulsa. Sedangkan untuk mematikan diperlukan 1 pulsa pada Coil Reset (RTx).  Perhatikan gambar timming diagram dari Timer Function I dibawah.
Gambar 16. Timming diagram Timer Function I 


Semoga Bermanfaat,.
Salam Zelio .....

5 komentar:

  1. Graton Rouge Casino & Hotel - Mapyro
    Casino, Hotel and RV Park near 창원 출장샵 the Casino, Hotel 구리 출장안마 and RV Park in Grand Rapids, 사천 출장샵 MI. Get directions, reviews 포항 출장마사지 and information for Graton Rouge Casino & 안산 출장마사지 Hotel.

    BalasHapus